Matahari Buatan China Pecahkan Rekor Dunia Menurut Xinhua, sebuah reaktor fusi tokamak (EAST) superkonduktor canggih untuk percobaan, dikatakan bahwa itu terjadi setelah matahari China memanaskan siklus plasmanya hingga lebih dari lima kali suhu matahari selama lebih dari 17 menit. (158 juta derajat Fahrenheit) selama 1056 detik. Para ilmuwan selangkah lebih dekat untuk menciptakan sumber energi bersih yang hampir tak terbatas.
Memecahkan rekor
Reaktor fusi eksperimental China memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh Tokamak Tore Supra Prancis pada tahun 2003. Gong Xiansu, kepala eksperimen, mengatakan bahwa suhu matahari sebenarnya hanya 15 juta derajat Celcius, sedangkan suhunya 120 juta derajat Celcius selama 101 detik.
Penghasil energi
Para ilmuwan telah mencoba memanfaatkan kekuatan fusi dengan menggabungkan atom hidrogen menjadi helium pada tekanan dan suhu yang sangat tinggi selama lebih dari 70 tahun. Materi dapat berubah menjadi cahaya dan panas. Matahari buatan dirancang untuk menghasilkan energi dalam jumlah besar tanpa menghasilkan gas rumah kaca atau limbah radioaktif secara terus-menerus, tetapi merekonstruksi kondisi yang diamati di pusat bintang bukanlah tugas yang mudah. Desain reaktor fusi yang paling umum, tokamak, memanaskan plasma dan menjebaknya dalam ruang reaktor dengan medan magnet yang kuat.
Namun, mempertahankan koil plasma yang sangat panas dan turbulen cukup lama untuk memungkinkan pencairan adalah proses yang sulit. Para Ilmuwan dari Soviet yaitu Natan Yavlinsky adalah yang menemukan dan merancang pertama kalinya pada tahun 1958 saat itu. Salah satu masalah terbesar adalah membuat plasma cukup panas untuk melelehkannya. Relatif mudah untuk membuat plasma yang lebih panas dari matahari. Tetapi mencari tahu bagaimana memecahkan proses fusi tanpa melalui dinding reaktor adalah proses yang menakutkan, dan EAST mengharapkannya bernilai lebih dari $ 1 triliun pada akhir pengujian pada Juni 2022.
Baca Juga : TEKNOLOGI CANGGIH TELAH DIINTEGRASIKAN KE DALAM TUBUH MANUSIA
